Selasa, 24 Juni 2014

Makalah Pariwisata

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Provinsi Maluku, memiliki potensi pariwisata yang kaya dengan berbagai objek wisata, baik berupa panorama alam maupun bangunan-bangunan peninggalan sejarah hingga potensi wisata alamiah seperti pemandian alam. Bahkan dibeberapa daerah, pariwisatanya sudah terkenal sampai mancanegara, seperti Taman Laut Manusela, Pantai Pasir Panjang, Pantai Pintu Kota – Ambon, dan lain-lain. Berdasarkan Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Maluku tahun 2011, bahwa terdapat sekitar 302 pariwisata Provinsi Maluku yang terdiri dari 20% potensi wisata sejarah, 15,2% potensi wisata budaya, potensi wisata alam (28%), potensi wisata bahari (36,6%) dan potensi wisata buatan (1,8%).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor : 50 tahun 2011 tentang Rencana Induk, Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 – 2015, di Provinsi Maluku telah ditetapkan 1 Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) yaitu DPN Ambon -  Bandaneira dan 5 Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN) yaitu KPPN Bandaneira dan sekitarnya, KPPN Ambon dan sekitarnya, KPPN Buru dan sekitarnya, KPPN Manusela – Masohi dan sekitarnya, KPPN Tanimbar dan sekitarnya dan KPPN Kao dan sekitarnya, serta 1 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yaitu KSPN Bandaneira. Ditetapkannya 1 DPN, 5 KPPN dan 1 KSPN di wilayah Provinsi Maluku, karena dinilai memliki beberapa daya tarik wisata seperti bentangan alam, wisata bahari/pantai, flora fauna, taman nasional, situs sejarah/tempat ibadah, adat istiadat, seni kerajinan, museum dan taman bertema. Sedangkan untuk mengembangkan potensi wisata Maluku, menurut rencana akan dikembangkan aksebilitas jalan arteri, jalan kolektif, jalan lokal, Bandar Udara, pelabuhan laut dan penyeberangan, hub kota terseir, jalan antar hub dan koridor antar pariwisata.
Jumlah hotel berbintang di Maluku mencapai 19 buah, diantaranya 12 buah dengan 958 kamar dan 1.290 tempat tidur, atau meningkat dibanding tahun2010 sebanyak 13 hotel berbintang dengan 571 kamar dan 890 tempat tidur. Hotel berbintang tersebut terdapat di Kota Ambon dan sisanya terdapat di Kab. Maluku Tengah, Maluku Tenggara Barat, Maluku Tenggara dan Buru, sedangkan 6 kabupaten belum memiliki hotel berbintang yaitu Kab. Maluku Barat Daya, Buru Selatan, Kepulauan Aru, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur dan Tual. Sedangkan jumlah hotel non bintang/melati mencapai 170 buah yang tersebar di semua Kabupaten/Kota dengan total 2.664 kamar dan 3.566 tempat tidur. Rata-rata Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang sekitar 33,64% dan untuk hotel melati mencapai 27,38% dengan rata-rata menginap 2,31 hari hingga 3,64 hari. Sementara jumlah restoran dan rumah makan sebagai salah satu pendukung sektor pariwisata cenderung menurun. Pada 2013 jumlah restoran di Maluku mencapai 47 buah, dimana jumlah usaha rumah makan mengalami penurunan dari 455 buah pada 2011 menjadi 448 buah pada 2013, sebanyak 102 unit usaha perjalanan wisata atau biro perjalanan, sebanyak 38 unit pusat seni.
Gambaran diatas, mestinya menjadi pemacu kesadaran bersama dalam mendesain program pengembangan pariwisata secara komprehensif bagi kemajuan suatu daerah yang menjadi target kunjungan wisatawan. Sehingga distribusi kesejahteraan melalui sektor pariwisata dapat dinikmati oleh masyarakat.
Oleh karena itu, diperlukan pengambilan langkah-langkah yang tepat untuk mengembangkan objek wisata yang ada di Maluku. Bertolak dari paparan di atas, maka dalam makalah ini penulis akan membahas tentang pengembangan objek wisata Pantai Pintu Kota.
1.2. RumusanMasalah
1.      Seperti apa profil objek wisata pantai pintu kota – Ambon ?
2.      Apa saja Fasilitas yang Tersedia di Objek Wisata Pantai Pintu Kota ?
3.      Apa Keunggulan Objek Wisata Pantai Pintu Kota ?
4.      Apa Kekurangan Objek Wisata Pantai Pintu Kota ?
5.      Apa saja Peran Pemerintah dalam Pengembangan Objek Wisata Pantai Pintu Kota ?
6.      Apa saja Peran Masyarakat dalam Pengembangan Objek Wisata Pantai Pintu Kota ?
1.3. Tujuan
1.    Mengenalprofil objek wisata pantai pintu kota – Ambon.
2.    Dapat mengetahui fasilitas yang tersedia di objek wisata pantai pintu kota.
3.    Dapat mengetahui keunggulan objek wisata pantai pintu kota.
4.    Dapat mengetahui kekurangan objek wisata pantai pintu kota.
5.    Mengetahui peran Pemerintah dalam Pengembangan Objek Wisata Pantai Pintu Kota.
6.    Mengetahui peran masyarakat dalam pengembangan objek wisata pantai pintu kota.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pariwisata
Oka A. Yoeti mendefinisikan pariwisata sebagai suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (bussines) atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
Menurut Mill (2000), pariwisata adalah aktivitas yang terjadi apabila seseorang wisatawanmelakukan perjalanan, mencakup segala sesuatu mulai dari perencanaan perjalanan itu sendiri,perjalanan ke tempat tertentu, tinggal di tempat itu, kembali dan kenangan yang didapat sesudahnya.Aktivitas perjalanan meliputi pembelian-pembelian yang dilakukan serta interaksi yang terjadi antarapihak tuan rumah dan tamunya
Dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 bahwa pariwisata adalah segala sesuatu yangberhubungan dengan wisata, termasuk di dalamnya pengusahaan objek dan daya tarik wisata sertausaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Sedangkan dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 2009,Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yangdisediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.
Menurut Suwantoro (1997) istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalananwisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat tinggalnyakarena suatu alasan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah.Jadi dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam aktivitas yang terjadi apabilaseseorang melakukan perjalanan (mencakup segala sesuatu mulai dari perencanaan perjalanan, tinggaluntuk sementara waktu, hingga kembali beserta kenangan yang didapat) dengan tujuan-tujuan tertentuakibat adanya daya tarik wisata dari daerah tujuan wisata tersebut yang didukung dengan fasilitaspenunjang lainnya.

2.2 Definisi Industri Pariwisata
G.A. Schmoll dalam bukunya TourismPromotion memberi batasan tentang industri pariwisata sebagai berikut :“turism is a highly desentralized industry consisting of entreprises different insize, location, function, type organization,range of service provideand method used to maketand sll them
Prof Hunziker dalam memberi rumusan definisi industri pariwisata sebagai berikut :”tourism entreprise are all busines entities, by combining various means of production, provide goods and services of a specially tourist-nature.”
Dari definisi Industri pariwisata diatas maka dapat oleh Drs. H. Oka A. Yoeti, MBA bahwa produk dari industri pariwisata adalah semua jasa yang diberikan oleh macam-macam perusahaan, semenjeak seorang wisatawan meninggalkan tempat kediamannya, sampai ditempat tujuan, hingga kembali ke tempat asalnya.
Sedangkan yang disebut wisatawan adalah orang yang mengadakan perjalanan dari tempat kediamannya tanpa menetap ditempat yang didatanginya, atau hanya untuk sementara waktu tinggal ditempat yang didatanginya.

2.3 Pengertian Pengembangan Pariwisata
Menurut Oka A. Yoeti (1990: 111-113), letak geografis, dimana kegiatan pariwisata berkembang meliputi :
a.       Pariwisata Lokal (Local Tourism)
Yaitu pariwisata setempat yang mempunyai ruang lingkup relatif sempit dan terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja.Misalnya kepariwisataan Kabupaten Jember.
b.      Pariwisata Regional (Regional Tourism)
Yaitu kepariwisataan yang lebih luas dibandingkan dengan lokal tourism tetapi yang sempit dibandingkan kepariwisataan nasional, seperti Bali, Yogyakarta.
c.       Pariwisata Nasional
-       Kepariwisataan nasional dalam arti sempit
Yaitu pariwisata dalam negeri dimana titik beratnya orang yang melakukan perjalanan wisata adalah warga negara sendiri dan orang asing yang berdomisili di negara tersebut.
-       Kepariwisataan nasional dalam arti luas
Jadi di sisi lain adanya lalu lintas wisatawan dalam negeri sendiri, juga ada lalu lintas wisatawan dari luar negeri maupun dan dalam negeri keluar negeri.
d.      Regional-Internasional Tourism
Yaitu kegiatan pariwisata yang berkembang disuatu wilayah internasional yang terbatas, tetapi melewati batas-batas lebih dari dua atau tiga negara diwilayah tersebut, misalnya kepariwisataan ASEAN, Timur Tengah.
e.        International Tourism
Yaitu kegiatan pariwisata yang berkembang diseluruh negara di dunia termasuk didalamnya regional-internasional tourism juga kegiatan national tourism.

2.4 Pengertian Objek Wisata
Pengertian obyek wisata dalam Undang-Undang Nomor.9 tahun 1990 tentang kepariwisataan Bab I pasal 4.6 menyebutkan obyek wisata dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. Selanjutnya dalam Bab III pasal 4 disebutkan :
1)   Obyek dan daya tarik wisata terdiri atas :
a.       Obyek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam serta flora dan fauna.
b.      Obyek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro, wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan, taman rekreasi dan tempat hiburan.
2)    Pemerintah menetapkan obyek dan daya tarik wisata selain sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf b.
Oka A. Yoeti (1997) memberikan pengertian obyek wisata adalah berbagai macam hal yang dapat dilihat, disaksikan, dilakukan atau dirasakan.Sementara Chafid Fandeli (1995) mengartikan obyek wisata adalah perwujudan dari pada ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung.Gamal Suwantoro (1997: 19) menyebutkan obyek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah. Selanjutnya obyek wisata ini dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu :
1)      Obyek wisata dan daya tarik wisata alam
Obyek wisata yang daya tariknya bersumber pada keindahan dan kekayaan alam.
2)      Obyek wisata dan daya tarik budaya
Obyek dan daya tarik bersumber pada kebudayaan, seperti peninggalan sejarah, museum, atraksi kesenian, dan obyek lain yang berkaitan dengan budaya.
3)      Obyek wisata dan daya tarik pada minat khusus
Obyek wisata daya tariknya bersumber pada minat khusus wisatawan itu sendiri, misalnya olah raga, memancing dan lain-lain
Berdasarkan pengertian diatas maka penulis memberikan batasan obyek wisata adalah sesuatu yang dapat dilihat, dirasakan serta dinikmati oleh  manusia sehingga menimbulkan perasaan senang dan kepuasan jasmani maupun rohani sebagai suatu hiburan.
























BAB III
ISI
3.1 Profil Objek Wisata Pantai Pintu Kota-Ambon
Jika kita melakukan perjalanan ke dusun airlouw kecamatan nusaniwe, kita akan menemukan pantai dengan daratan/tebing yang menjorok ke laut dan bolong di tengah. Layaknya sebuah pintu gerbang.Pintu Kota, begitulah sebutan untuk areal wisata ini. Terletak sekitar 30 – 45 km dari pusat kota ambon, jika ditempuh dengan transportasi publik.Dapat dijangkau dengan waktu 45 – 60 menit. Wisata pantai yang terletak di dusun airlouw ini terkenal karena terdapat sebuah tebing yang karena terkikis oleh deburan ombak selama bertahun-tahun sehingga menyebabkan tebing berlubang dan membentuk seperti lorong. Uniknya lagi, Ketika kita melayangkan pandangan kita melalui celah-celah lubang pada tebing tersebut, maka kita akan langsung dihadapkan dengan hamparan laut Banda yang yang sungguh mempesona.
Lubang yang terdapat pada tebing berdiameter cukup luas.Dengan dinding tebing yang terdiri dari batuan karang yang cukup tajam dan berwarna coklat gelap, maka terlihat sangat kontras dengan laut dan langit, menambah keindahan tebing yang eksotis ini.Tempat berpijak di sekitar pantai di dominasi oleh bebatuan yang cukup tajam, jadi kita harus hati-hati saat melangkahkan kaki diantara bebatuan.
Tebing Batu yang berbentuk pintu terlihat sangat unik dan mempesona
Pintu masuk ke dalam lokasi wisata ini ada 3 jalur yang berbeda.Jalur pertama yaitu dari pintu masuk Bethesda Beach.Bethesda Beach ini awalnya meupakan jalur masuk utama Pantai Pintu Kota tetapi setelah kepemilikannya dialihkan ke pihak swasta, namanya berubah menjadi Bethesda Beach.Jalur kedua dan ketiga adalah jalur Pantai Pintu Kota. Akan tetapi, sebelum mendapati papan nama Pantai Pintu Kota, kita akan lebih dulu mendapati papan nama Bethesda Beach. Oleh Karena itu, wisatawan lebih banyak masuk melalui jalur Bethesda Beach sehingga jalur Pantai Pintu Kota terlihat sepi pengunjung.
http://www.travelfotografi.co.id/wp-content/uploads/2013/12/DSCF7684-282x232.jpgPintu masuk Bethesda Beach
30










Pintu masuk Pantai Pintu Kota
Untuk masuk dan turun ke lokasi wisata ini kita harus menuruni anak tangga yang terbilang cukup banyak, dan ketika kembali harus kembali mendaki melewati anak tangga tersebut.Meskipun cukup melelahkan, namun rasanya sepadan dengan keindahan yang didapat.
Selain sebagai tempat wisata dan berfoto, lokasi ini juga terkenal sebagai tempat penyelaman, karena memiliki pemandangan bawah laut yang tak kalah indah nya.beikut spesifikasi nya:
Dive site name:
Pintu Kota
Area:
Ambon
Average depth:
20 meter
Maximum depth:
35 meter
Average horizontal visibility:
15 meter
Minimum water temperature:
25° C
Maximum water temperature:
30° C
Bottom contour:
Steep Slope
Bottom composition:
Coral reef, Vegetation, Rock
Current:
Long shore
Marine life:
Jack, Trevallies, Snapper, Fussilier, Barracuda, Sweetlips, Grouper, Anthias, Parrot, Trigger, Puffer, Flounders, Gobies, Moray eels, Scorpion, Blennies
Coral reef:
Good
Type of coral reef:
N/A
Type of diving:
Boat, Drift
Highlight:
Schooling of Jack-Snapper-Fusiliers-Barracuda; manta ray, tuna, napoleon wrasse, bumphead, Underwater Arch
Caution:
Strong Current
Recommended for:
Experienced Divers

3.2 Fasilitas yang Tersedia di Objek Wisata Pantai Pintu Kota
Selain, keindahan alam yang dimiliki pantai pintu kota ini, adapun beberapa fasilitas yang tersedia di pantai ini yang dapat menarik perhatian wisatawan untuk mengunjungi pantai pintu kota ini. Fasilitas-fasilitas itu antara lain :
ü  Bungalow yang tersedia bagi wisatawan untuk bersantai
ü  Tempat parkir kendaraan yang cukup luas baik itu bagi kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.
ü  Perahu atau bahkan speedboad yang disediakan oleh masyarakat setempat untuk mengangkut wisatawan jika ingin berkeliling dan melihat keindahan laut banda.
ü  Jajanan kuliner khas ambon seperti rujak, es kelapa.

3.3 Keunggulan Objek Wisata Pantai Pintu Kota
Seperti yang telah dipaparkan pada profil pantai pintu kota, sudah jelas terlihat bahwa keunggulan yang paling menonjol dari pantai ini adalah keindahan alam yang dimilki pantai ini berupa lubang pada tengah tebing batu yang mirip gerbang, selain itu keunggulan lain yang dimiliki pantai ini adalah suasananya yang tenang jauh dari hiruk pikuk perkotaan, angin berhembus agak kencang, deburan ombak halus mengenai pinggiran bebatuan dan air merembes di sela-selanya. Wisatawan juga dapat snorkeling dan diving.

3.4 Kekurangan Objek Wisata Pantai Pintu Kota
Sekalipun pantai ini cukup terkenal sebagai destinasi wisata dan tempat rekomendai untuk para penyelam, namun jika diamatai secara cermat ada cukup banyak kekurangan yang dimiliki objek wisata ini :
ü  Kekurangan dari segi akses menuju objek wisata ini (fasilitas penunjang)
1.      Akses menuju tempat ini agak sulit menggunakan kendaraan angkutan umum yang langsung melintas di depan objek wisata ini. untuk itu, untuk menuju ke tempat ini wisatawan harus menggunakan dua kali angkutan public yaitu yang pertama menggunakan angkot jalur latuhalat dan kemudian menggunakan ojek.
2.      Fasilitas jalan raya menuju pantai pintu kota sangat memprihatinkan, oleh karena bencana alam yang menimpa kota ambon beberapa waktu lalu menyebabkan beberapa kerusakan di jalan raya baik kerusakan skala kecil maupun kerusakan-kerusakan skala besar seperti rusaknya jembatan, jalanan yang berlubang dan tidak mulus.
3.      Minimnya fasilitas penunjuk arah ke pantai pintu kota sehingga mempersulit wisatawan yang baru pertama kali ke pantai pintu kota.
ü  Kekurangan dari segi fasilitas utama yang tersedia di pantai pintu kota :
1.    Tidak adanya fasilitas MCK sehingga wisatawan yang ingin menggunakan MCK harus menumpang di rumah-rumah warga sekitar objek wisata ini.
2.    Tidak adanya fasilitas penginapan ataupun motel.
3.    Tidak adanya fasilitas rumah makan yang memadai sehingga wisatawan yang mengunjungi tempat ini harus membawa makanan sendiri.
4.    Jalan setapak atau anak tangga yang terdapat di dalam objek wisata ini untuk akses ke pantai cukup licin untuk dilalui dengan langkah cepat sehingga wisatawan harus berhati-hati melintasi anak tangga ini.
5.    Semak belukar yang tumbuh tinggi sehingga menghalau pandangan wisatawan ke arah pemandangan laut banda yang mempesona.
http://www.travelfotografi.co.id/wp-content/uploads/2013/12/DSCF7686.jpg
Kerusakan pada bungalow yang terlihat tidak terawatt dan kondisi jalan yang cukup licin

3.5Peran Pemerintah dalam Pengembangan Objek Wisata Pantai Pintu Kota
Untuk tetap menjaga keberadaan pantai pintu kota ini sebagai ssalah satu objek wisata yang unggul di Maluku khususnya di Kota Ambon, maka pemerintah bertanggung jawab dalam mewujudkan hal tersebut. Adapun peran pemerintah antara lain :
1.      Mengambil alih fungsi Pantai Pintu Kota seutuhnya, menjadi milik pemerintah sehingga pemerintah sehingga pemerintah dapat bertanggung jawab penuh atas objek wisata ini.
2.      Memperbaiki akses jalan raya utama menuju lokasi objek wisata pantai pintu kota.
3.      Menyediakan bus pariwisata yang mempermudah akses wisatawan untuk menjangkau objek wisata ini.
4.      Lebih memperhatikan objek-objek wisata yang ada di Kota Ambon khususnya objek wisata Pintu Kota yang selama ini terabaikan oleh perhatian pemerintah. Perhatian ini bias diberikan dengan cara misalnya membangun fasilitas-fasilitas penunjang aktivitas wisata di objek wisata dimaksud, seperti fasilitas penginapan, MCK, rumah makan memperbaiki bungalow yang sudah tidak layak lagi, dll.
5.      Lebih gencar melakukan kegiatan promosi bagi objek wissata pantai pintu kota ini agar lebih dikenal masyarakat bahkan wisatawan mancanegara.
6.      Pemerintah khususnya pemerintah kota harus membangun kerja sama yang baik dengan masyarakat setempat agar masyarakat dapat memupuk rasa memiliki terhadap objek wisata ini sebagai ikon wisata eksotis yang dimiliki oleh Provinsi Maluku khususnya Kota Ambon

3.6 Peran Masyarakat dalam Pengembangan Objek Wisata Pantai Pintu Kota
     Tidak dapat dipungkiri bahwa objek wisata Pantai Pintu Kota ini telah memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi masyarakat setempat misalnya, dengan adanya objek wisata ini telah memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat setempat yang turut membantu menjaga dan membersihkan tempat ini, yang berjualan makanan ringan, bahkan yang menyewakan speedboad dan perahu milik pribadi. Untuk itu, masyarakat juga perlu berpartisipasi dala pengembangan objek wisata ini. Peran masyarakat itu antara lain :
1.      Turut menjaga dan melestarikan objek wisata ini dengan tidak merusak fasilitas-fasilitas yang tersedia di tempat ini juga tidak membuang sampah sembarangan di sekitar objek wisata.
2.      Mendukung kegiatan pemerintah dalam mempromosikan objek wisata yang ada di Kota Ambon khususnya objek wisata pantai pintu kota.
3.      Menjaga sikap ramah tamah dan bersahabat dengan wisatawan agar wisatawan merasa nyaman.














BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Di berbagai daerah terdapat objek-objek wisata unggulannya masing-masing dengan segala keindahan alam maupun saran hiburan yang ditawarkannya. Begitu pula, di daerah Maluku khususnya Kota Ambon, terdapat banyak objek wisata yang mempesona salah satunya adalah pantai pintu kota. Objek-objek wisata ini jika diperhatikan dan difungsikan secara optimal akan memberikan manfaat bagi pemerintah juga bagi masyarakat setempat. Untuk itu, perlu adanya langkah-langkah pengembangan yang dilakukan pemerintah dalam mengoptimalkan objek wisata ini sehingga dapat menarik lebih banyak pengunjung. Langkah-langkah pengembangan tersebut antara lain :
1.      Mengambil alih fungsi Pantai Pintu Kota seutuhnya, menjadi milik pemerintah sehingga pemerintah sehingga pemerintah dapat bertanggung jawab penuh atas objek wisata ini.
2.      Memperbaiki akses jalan raya utama menuju lokasi objek wisata pantai pintu kota.
3.      Menyediakan bus pariwisata yang mempermudah akses wisatawan untuk menjangkau objek wisata.
4.      Lebih memperhatikan objek-objek wisata yang ada di Kota Ambon khususnya objek wisata Pintu Kota yang selama ini terabaikan oleh perhatian pemerintah. Perhatian ini bias diberikan dengan cara misalnya membangun fasilitas-fasilitas penunjang aktivitas wisata di objek wisata dimaksud, seperti fasilitas penginapan, MCK, rumah makan memperbaiki bungalow yang sudah tidak layak lagi, dll.
5.      Lebih gencar melakukan kegiatan promosi bagi objek wissata pantai pintu kota ini agar lebih dikenal masyarakat bahkan wisatawan mancanegara.
6.      Pemerintah khususnya pemerintah kota harus membangun kerja sama yang baik dengan masyarakat setempat agar masyarakat dapat memupuk rasa memiliki terhadap objek wisata ini sebagai ikon wisata eksotis yang dimiliki oleh Provinsi Maluku khususnya Kota Ambon.

4.2 Saran
Pemerintah Kota harus lebih memperhatikan lagi keberadaan objek-objek wisata yang ada di daerah Kota Ambon ini karena tidak dapat dipungkiri keberadaan objek-objek wisata ini memberikan banyak manfaat baik bagi pemerintah maupun juga bagi masyarakat sekitar objek wisata.





























LAMPIRAN
2
Lubang pada tebing batu yang mengarah langsung ke arah laut banda
4
Warna kontras antara laut dan bebatuan yang terlihat sangat mempesona
3
Tempat berpijak yang didominasi oleh bebatuan
6
Anak tangga yang harus dilewati ketika ingin memasuki area wisata pintu kota







Pemandangan laut banda yang mempesona dilihat dari atas tebing pintu kota


Sunset di pantai pintukota